作词 : Erna Siska
作曲 : Erna Siska
Pertama kenal kau di negeri seberang,
Bukan dongeng, tapi rasanya sayang.
Tiap pagi kopi, malam kita mimpi,
Tentang keluarga dan bisnis sendiri.
Tinggal jauh dari semua yang ku punya,
Kecuali kamu… dan cinta seadanya.
Kadang keras, kadang bikin luka,
Tapi entah kenapa, hatiku tetap rela.
---
Sama kamu, aku bukan ratu,
Tapi kau buat aku rasa penuh.
Sama kamu, hidup tak mewah,
Tapi cukup buat hati tak resah.
---
Menua bersamamu,
Meski hari kadang kelabu.
Tak selalu indah,
Tapi cinta kita tak pernah patah.
Menua bersamamu,
Dari Malaysia hingga ke sini.
Meski banyak salah,
Kau tetap rumah… paling sejati.
---
Dulu di KL, hidup naik turun,
Kadang makan enak, kadang mie instan beruntun.
Kadang shopping, HP baru di tangan,
Kadang ngelus dada, saldo tinggal harapan.
Mall kita hafal, dari diskon sampe food court,
Tapi senyummu tetap, meski dompet sempit di kantong short.
Dari sepi berdua, sampai rame sama anak-anak,
Itu perjalanan… yang bikin hati nggak pernah retak.
Aku bukan pria yang puitis,
Kadang marah, kadang sinis.
Tapi di balik suara tinggi,
Cuma kamu yang ku cari tiap pagi.
---
Mungkin aku bukan yang paling sabar,
Tapi aku pilih tetap bersandar.
Di pundak yang sering kasar,
Tapi juga paling jujur dan benar.
---
Menua bersamamu,
Dengan luka dan tawa bersatu.
Tak harus sempurna,
Cinta kita yang buat semua nyata.
Menua bersamamu,
Lewati badai, pelukanku tetap satu.
Hingga rambut memutih,
Hanya kamu... akhir dari seluruh kisahku.
---
作词 : Erna Siska
作曲 : Erna Siska
[Verse 1 – Perempuan, lembut & mellow]
Pertama kenal kau di negeri seberang,
Bukan dongeng, tapi rasanya sayang.
Tiap pagi kopi, malam kita mimpi,
Tentang keluarga dan bisnis sendiri.
Tinggal jauh dari semua yang ku punya,
Kecuali kamu… dan cinta seadanya.
Kadang keras, kadang bikin luka,
Tapi entah kenapa, hatiku tetap rela.
---
[Pre-Chorus – Perempuan]
Sama kamu, aku bukan ratu,
Tapi kau buat aku rasa penuh.
Sama kamu, hidup tak mewah,
Tapi cukup buat hati tak resah.
---
[Chorus – Perempuan, emosional dan penuh rasa]
Menua bersamamu,
Meski hari kadang kelabu.
Tak selalu indah,
Tapi cinta kita tak pernah patah.
Menua bersamamu,
Dari Malaysia hingga ke sini.
Meski banyak salah,
Kau tetap rumah… paling sejati.
---
[Rap – Laki-laki, nada masuk pelan lalu makin kuat]
Dulu di KL, hidup naik turun,
Kadang makan enak, kadang mie instan beruntun.
Kadang shopping, HP baru di tangan,
Kadang ngelus dada, saldo tinggal harapan.
Mall kita hafal, dari diskon sampe food court,
Tapi senyummu tetap, meski dompet sempit di kantong short.
Dari sepi berdua, sampai rame sama anak-anak,
Itu perjalanan… yang bikin hati nggak pernah retak.
Aku bukan pria yang puitis,
Kadang marah, kadang sinis.
Tapi di balik suara tinggi,
Cuma kamu yang ku cari tiap pagi.
---
[Bridge – Perempuan, mellow dan hangat]
Mungkin aku bukan yang paling sabar,
Tapi aku pilih tetap bersandar.
Di pundak yang sering kasar,
Tapi juga paling jujur dan benar.
---
[Final Chorus – Duet, harmonisasi lembut dan kuat]
Menua bersamamu,
Dengan luka dan tawa bersatu.
Tak harus sempurna,
Cinta kita yang buat semua nyata.
Menua bersamamu,
Lewati badai, pelukanku tetap satu.
Hingga rambut memutih,
Hanya kamu... akhir dari seluruh kisahku.
---